Di antara sekian banyak sifat tekstil, kemampuan bernapas tidak diragukan lagi merupakan indikator penting yang menarik banyak perhatian. Khususnya untuk tekstil berperforma tinggi seperti Rib Manset nilon , kualitas sirkulasi udara secara langsung mempengaruhi kenyamanan pengguna dan jangkauan penerapan produk.
Struktur mikro serat nilon memiliki pengaruh yang menentukan terhadap kemampuan bernapas. Struktur mikropori di dalam serat menyediakan saluran untuk sirkulasi udara, memungkinkan Rib Manset nilon mencapai pertukaran udara selama pemakaian. Pada saat yang sama, hidrofilisitas serat nilon juga akan mempengaruhi kemampuan bernapasnya. Ketika serat bersentuhan dengan molekul air, molekul air akan membentuk lapisan tipis di permukaan, sehingga mempengaruhi aliran udara. Oleh karena itu, semakin rendah hidrofilisitas serat nilon, semakin baik kemampuan bernapasnya.
Selain karakteristik serat itu sendiri, proses penenunan dan kepadatan juga merupakan faktor kunci yang mempengaruhi kemampuan bernapas dari nilon Manset Rib. Proses menenun menentukan susunan dan ukuran celah antar serat, sehingga mempengaruhi efisiensi sirkulasi udara. Secara umum, semakin tinggi kepadatan tenun, semakin kecil jarak antar serat, dan permeabilitas udara relatif buruk; sebaliknya, semakin rendah kepadatan tenun, semakin besar jarak antar serat, dan semakin baik permeabilitas udaranya. Namun, kepadatan tenun yang terlalu rendah dapat mengorbankan ketahanan aus dan kekuatan material, sehingga perlu dicari keseimbangan antara permeabilitas udara dan sifat lainnya dalam produksi sebenarnya.
Selain itu, teknologi pasca pemrosesan juga dapat meningkatkan permeabilitas udara dari nilon Cuff Rib. Melalui cara teknis seperti perlakuan panas dan perlakuan plasma, mikropori atau struktur etsa dapat dimasukkan pada permukaan serat untuk meningkatkan luas permukaan spesifik dan permeabilitas udara serat. Lapisan kimia tertentu juga dapat menyesuaikan permeabilitas udara dari nilon Cuff Rib sampai batas tertentu.
Perlu dicatat bahwa permeabilitas udara dari Rib Manset nilon tidak hanya bergantung pada karakteristik bahan itu sendiri, tetapi juga pada kondisi lingkungan eksternal. Misalnya faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan tekanan udara akan mempengaruhi laju difusi udara pada nilon Manset Rib. Pada lingkungan bersuhu tinggi dan lembab, permeabilitas udara Cuff Rib nilon biasanya berkurang karena adanya uap air akan menempati sebagian ruang hampa dan menghambat sirkulasi udara.











